Contents
Hadapai Gelombang Ke-3 COVID-19 – Hong Kong Sediakan Tes Massal Gratis
Hong Kong akan tawarkan tes COVID-19 gratis pada penduduknya mulai 1 September 2020, saat negara itu tengah bergelut dengan gelombang ke-3 epidemi serta yang terjelek semenjak epidemi diawali.
Program pengujian, yang akan berjalan sampai dua minggu, akan sangat mungkin tiap masyarakat Hong Kong untuk dites dengan cara suka-rela, lanjut Pimpinan Hong Kong Carrie Lam pada Jumat 21 Agustus 2020.
“Untuk kebaikan diri kita serta seseorang, serta untuk mempertahankan kesehatan warga, silahkan mengambil sisi dalam pola itu,” kata Lam, diberitakan oleh the Associated Press, diambil dari ABC News (22/8/2020).
“Apakah yang kami kerjakan ini hari ialah supaya kami bisa selekasnya keluar dari pandemi, hingga kami bisa meneruskan pekerjaan ekonomi kami.”
Baca Juga : Ini Urutan Peretasan Situs CISDI serta Beberapa Dokumen Covid-19 yang Dihapus Hacker
Hadapai Gelombang Ke-3 COVID-19 – Hong Kong Sediakan Tes Massal Gratis
Pengujian itu mempunyai tujuan untuk mengenali orang yang terkena COVID-19 tapi tidak memperlihatkan tanda-tanda, kata beberapa petinggi. Kota yang dengan penduduk 7,5 juta orang itu selama ini sudah lakukan lebih dari 1,2 juta tes virus corona.
Kenaikan baru infeksi yang diawali pada Juli sudah melipat gandakan jumlah masalah di kota jadi 4.632 masalah.
Usaha seperti salon kecantikan serta bar ditutup sesaat serta ada larangan service makan malam sesudah jam 6 sore untuk sisi dari aksi jaga jarak. Ekonomi kota berkontraksi 9% pada kuartal ke-2 tahun ini, mengidentifikasi satu tahun penuh krisis sebab protes anti-pemerintah tahun kemarin serta epidemi.
Lam menjelaskan pengujian itu bisa saja sebab suport dari Beijing, yang sediakan sumber daya seperti staf laboratorium untuk tingkatkan kemampuan pengujian di kota semi-otonom BandarQQ China.
Pemerintah kota sudah hadapi penampikan dari masyarakat serta kritikus skeptis yang cemas mengenai permasalahan privacy, mengingat program itu dibantu oleh Partai Komunis China. Beberapa cemas tes itu akan dipakai untuk membuahkan catatan DNA masyarakat.
Kritikan pada pemerintah daratan sudah tumbuh semenjak pemberlakuan undang-undang keamanan nasional baru di Hong Kong yang dilihat untuk gempuran pada rangka “satu negara, dua skema” dimana kota itu sudah diperintah semenjak kembali pada China di tahun 1997.
Lam tidak pedulikan kecemasan itu, menjelaskan jika apa saja yang dilaksanakan pemerintah, akan ada orang yang menyampaikan teori konspirasi.
Dr Gagandeep Kang, seorang pakar penyakit menyebar di Christian Medical College di Vellore di India selatan, menjelaskan pengujian universal bisa menolong meniadakan COVID-19 seandainya mereka yang diuji positif selekasnya diisolasi serta pengujian lagi yang seringkali dilaksanakan untuk tingkatkan kejelasan.
Keseluruhan masalah Virus Corona (COVID-19) di dunia sudah capai 22,8 juta. Tiga negara dengan masalah paling tinggi ialah Amerika Serikat, Brasil, serta India.
Berdasar data Johns Hopkins University, Sabtu (22/8/2020), keseluruhan masalah di Amerika Serikat capai 5,6 juta masalah dengan pasien pulih sekitar 2,8 juta orang serta 175 ribu wafat. Banyaknya pasien wafat di AS paling tinggi di dunia.
Di Asia, masalah di India capai yang paling tinggi dengan 2,9 juta dengan 54 ribu pasien wafat. Sesaat, Rusia menulis masalah paling tinggi di Eropa dengan 944 ribu masalah.
Pada daftar 10 negara dengan masalah COVID-19 paling tinggi, sebagian besar adalah negara bertumbuh, yaitu Brasil, India, Rusia, Afrika Selatan, Peru, Meksiko, Kolombia, serta Chile.
WHO merekomendasikan supaya publik selalu membersihkan tangan dengan sabun untuk menahan terjangkiti COVID-19. Publik diharap berhati-hati waktu tangan sentuh mata, hidung, atau mata mereka.
Menjaga jarak penting juga supaya bisa menghindar bersin atau batuk dari orang yang menderita corona. Saat menggunakan tisu selesai bersin atau batuk, publik diharap langsung membuat tisunya serta langsung bersihkan tangan.