Contents
Ini Urutan Peretasan Situs CISDI serta Beberapa Dokumen Covid-19 yang Dihapus Hacker
Situs situs punya instansi berdiri sendiri Center for Indonesia’s Taktikc Development Initiatives (CISDI) diretas oleh faksi tidak bertanggungjawab.
CISDI sebuah instansi berdiri sendiri yang konsentrasi pada perbaikan skema service kesehatan.
Pada Artikelberita.com, Direktur Eksekutif CISDI Gatot Suarman bercerita urutan peretasan situs CISDI.
Menurut Gatot, peretasan pada situs CISDI http://websitebandarqq.com/ diawali semenjak tiga hari kemarin, dimana waktu itu team ICT merasakan web terserang dengan tanda-tanda beberapa dokumen yang diupload di situs situs sudah dihapus.
Baca Juga : Android 11 Paksa Pemakai Gunakan Aplikasi Camera Bawaan Handphone
Ini Urutan Peretasan Situs CISDI serta Beberapa Dokumen Covid-19 yang Dihapus Hacker
Bukan hanya dokumen yang di hilangkan oleh striker, parahnya pada Sabtu, 21 Agustus 2020 jam 13.00 WIB, web CISDI sempat juga tidak dapat dibuka sebab gempuran itu.
“Jam 13.00 web kami diretas serta memang hilang semua tidak dapat dibuka,” kata Gatot, Sabtu (22/8/2020).
Gatot menyebutkan, usaha yang dilaksanakan striker ialah interferensi pada server CISDI memakai tehnik brute force yang terus-menerus.
Setelah itu, team ICT CISDI mencari gempuran ini, dibantu oleh sukarelawan dari Cek Diri serta Kawal Covid.
“Disana kami susuri, dibantu oleh sukarelawan, rupanya betul situs kami diretas. Team ICT kami dari jam 1 siang sampai jam 11 malam berusaha bagaimana supaya situs situs CISDI dapat up lagi,” kata Gatot, menceritakan.
Mujur, CISDI mempunyai backup atas websitenya hingga web kembali lagi dapat berjalan. Tetapi ia mengaku, web CISDI sesudah dipulihkan masih belum prima seperti yang lalu.
“Jika disaksikan memanglah belum prima, masih ada banyak dokumen yang tidak dapat dibuka,” papar Gatot.
Saat diberi pertanyaan tentang dokumen yang hilang, Gatot menjelaskan faksinya terus lakukan penelusuran berkaitan dokumen apa yang hilang. Yang tentu, dokumen yang sekarang diatasi CISDI ialah berkaitan dengan perlakuan Covid-19.
“Dokumen yang hilang berkaitan dengan Covid-19, contohnya tanggapan, publikasi serta kampanye CISDI mengenai Covid-19, dan saran ke pemerintah (mengenai Covid-19). Dokumen-dokumen itu crash serta tidak dapat dibuka,” tuturnya.
Gatot menerangkan situasi data-data yang dipunyai CISDI. Menurut dia, data yang dipunyai pada keadaan aman sebab yang diretas ialah server website-nya.
“Di antara data serta web itu memakai server tidak sama, server data aman. Tetapi memang dokumen yang telah dipublikasi di web ada yang hilang,” tuturnya.
Faksi CISDI menyangka, konsentrasi CISDI dalam menjaga kebijaksanaan berkaitan perlakuan Covid-19 ini sebagai pemicu situs web terserang.
Ditambah lagi CISDI seringkali menyampaikan kritikan mengenai kebijaksanaan pemerintah yang di rasa belum sesuai dengan dalam mengatasi epidemi Covid-19. Menurut Gatot, CISDI adalah NGO bagian kesehatan serta semenjak epidemi, 90 % program CISDI adalah Covid response.
“Semua dokumen serta kesibukan yang kami bicarakan mengenai Covid-19. Tiap pertemuan wartawan, kami menerangkan tempat kami semacam apa, termasuk juga kritikan mengenai kebijaksanaan pemerintah yang di rasa belum sesuai dengan dalam mengatasi Covid-19,” tuturnya.
Walau begitu, Gatot tidak dapat beranggapan faksi mana yang lakukan eksperimen peretasan situs CISDI.
“Kemungkinan ada faksi yang keberatan dengan sikap kami, tapi kami tidak dapat beranggapan (mengenai peretas), sebab ini harus dijelajahi oleh orang yang memahami tentang siber crime,” katanya.
Berkaitan dengan laporan ke faksi berkuasa, Gatot menyebutkan, CISDI memang putuskan untuk mengolah permasalahan ini selanjutnya. Tetapi konsentrasi CISDI sekarang ialah membahas skema keamanan supaya lebih bagus serta tidak ada hal sama di masa datang.
“Sebab sampai malam masih terserang terus-menerus, karena itu team keamanan sekarang berusaha membuat keamanan yang bertambah kuat serta melakukan perbaikan skemanya,” tuturnya.